Kalau sejajar dua saja sudah, lalu hinggap menyapa kaku
Lampau sudah kau mengejar tuah yang teraba baku
Sempat gagu pengajar tegap menatap malu
Walau lambat pun sabar menyulap pengap yang datang melulu
Jangan main sambar! Lengkap saja belum!
Terang saja kabut juga yang akhirnya kerap siangi kalbu
Bila benar tulah itu ribut mengolok sembari menggerutu
Kasihan benar yang sudah lama tanggap beradu
Benamkan saja sudah tanya-tanya itu
Siapa tahu besok bertunas
Lusa berbuah
Lalu 'kan mati juga
Besuk Asa